Home > Artikel > Teori-Teori Kemiskinan

Teori-Teori Kemiskinan

Halim Harakat Moerdhani [Kessos 2006]

Kemiskinan merupakan situasi serba kekurangan yang terjadi bukan dikehendaki oleh si miskin. Penduduk pada umumya ditandai oleh rendahnya tingkat pendidikan, produktivitas kerja, pendapatan, kesehatan, dan gizi serta kesejahteraannya sehingga menunjukkan lingkaran ketidakberdayaan. Kemiskinan disebabkan oleh terbatasnya sumber daya manusia yang dimiliki dan dimanfaatkan terutama dari tingkat pendidikan formal maupun nonformal dan membawa konsekuensi terhadap pendidikan informal yang rendah (Supriatna, 2000:196).

Defenisi kemiskinan terbagi atas tiga yaitu kemiskinan relatif, kemiskinan absolut, kemiskinan struktural dan kultural. Kemiskinan relatif merupakan kondisi masyarakat karena kebijakan pembangunan yang belum mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat sehingga menyebabkan ketimpangan distribusi pendapatan. Kemiskinan secara absolut ditentukan berdasarkan ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan pokok minimum. Kemiskinan struktural dan kultural merupakan kemiskinan yang disebabkan kondisi struktur dan faktor-faktor adat budaya dari suatu daerah tertentu yang membelenggu seseorang (Sudantoko, 2009:43-46).

Menurut Bank Dunia (World Bank, 2006), ada tiga ciri yang menonjol dari kemiskinan di Indonesia :

1.Banyak rumah tangga yang berada disekitar garis kemiskinan nasional, yang setara dengan AS$1,55 per hari, sehingga banyak penduduk yang meskipun tergolong tidak miskin tetapi rentan terhadap kemiskinan.

2.Ukuran kemiskinan didasarkan pada pendapatan, sehingga tidak menggambarkan batas kemiskinan yang sebenarnya. Banyak orang yang mungkin tidak tergolong miskin dari segi pendapatan dapat dikategorikan sebagai miskin atas dasar kurangnya akses terhadap pelayanan dasar serta rendahnya indikator-indikator pembangunan manusia.

3.Mengingat sangat luas dan beragamnya wilayah Indonesia, perbedaan antar daerah merupakan ciri mendasar dari kemiskinan di Indonesia.

Banyak penduduk Indonesia rentan terhadap kemiskinan. Angka kemiskinan nasional menyembunyikan sejumlah besar penduduk yang hidup sedikit saja di atas garis kemiskinan nasional. Hampir 42 persen dari seluruh rakyat Indonesia hidup di antara garis kemiskinan AS$1 dan AS$2 per hari, suatu aspek kemiskinan yang luar biasa dan menentukan di Indonesia.

Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan di Indonesia pada bulan Maret 2009 sebesar 32,53 juta (14,15 persen). Dibandingkan dengan penduduk miskin pada Bulan Maret 2008 yang berjumlah 34,96 juta (15,42 persen), berarti jumlah penduduk miskin turun sebesar 2,43 juta. Selama periode Maret 2008-Maret 2009, penduduk miskin di daerah perdesaan berkurang 1,57 juta, sementara di daerah perkotaan berkurang 0,86 juta orang (BPS, 2009).

Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilaksanakan pada bulan Maret 2009 menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin di Provinsi Sumatera Utara sebanyak 1.499.700 orang atau sebesar 11,51 persen terhadap jumlah penduduk seluruhnya. Kondisi ini masih lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2008 yang jumlah penduduk miskinnya sebanyak 1.613.800 orang. Dengan demikian, ada penurunan jumlah penduduk miskin sebanyak 114.100 orang atau sebesar 1,04 persen. Penurunan jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara mengindikasikan bahwa dampak dari program penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh Pemerintah cukup berperan dalam menurunkan penduduk miskin di daerah ini (BPS Sumut, 2009).

Salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yaitu kabupaten Asahan menurut data demografis berdasarkan data statistik pada tahun 2008, jumlah penduduknya 688.529 jiwa, yang tersebar pada 25 Kecamatan dengan 177 desa dan 27 kelurahan dengan luas wilayah daratan 3.817,5 Km2 , tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Asahan 185 jiwa per Km2. Sebagian besar penduduk bertempat tinggal di daerah pedesaan yaitu sebesar 70,56 persen (setara dengan 485.826 jiwa) dan sisanya 29,44 persen (setara dengan 202.703 jiwa) tinggal di daerah perkotaan. Jumlah rumah tangga sebanyak 162.093 rumah tangga dan setiap rumah tangga rata-rata dihuni oleh sekitar 4,3 jiwa, sedangkan laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2000-2008 sebesar 1,76 persen. Dilihat dari kelompok umur, persentase penduduk usia 0-14 tahun sebesar 35,17 persen (setara dengan 242.156 jiwa), persentase penduduk usia 15-64 tahun sebesar 60,74 persen (setara dengan 418.213 jiwa) dan persentase penduduk usia 64 tahun ke atas sebesar 4,09 persen (setara dengan 28.161 jiwa) yang berarti jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan penduduk usia non produktif dengan rasio beban ketergantungan sebesar 64,64 artinya setiap 100 orang penduduk usia produktif menanggung sekitar 65 orang penduduk usia non produktif (BPS Kab. Asahan, 2008).

Dari perkiraan penduduk miskin di kabupaten Asahan sekitar 102.729 jiwa atau setara dengan 14,92 persen dari total jumlah keseluruhan penduduk Kabupaten Asahan, sebagian dari mereka berasal dari kelompok penghasilan rendah yang dalam ekonomi diterminologikan sebagai orang-orang miskin (Kabar Indonesia, 2008).

Pertanyaannya:

1.Bagaimana dan prinsip apa menanggulangi angka kemiskinan (14,92 %)?

Referensi

BPS. 2009. Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2009http://dds.bps.go.id/brs_file/kemiskinan-01jul09.pdf

BPS Sumut. 2009. Profil Kemiskinan Sumatera Utara Tahun 2009http://sumut.bps.go.id/f_brs/BRS%20kemiskinan%20Juli%202009.pdf

BPS Kab. Asahan. 2008. Penduduk dan Tenaga Kerja. (http://asahankab.bps.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=13&Itemid=5

Kabar Indonesia, 2008. Kemiskinan dan Mesin Kesejahteraanhttp://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=20&jd=Kemiskinan+Dan+Mesin+Kesejahteraan&dn=20080815163233

Pemkab. Asahan, 2008. http://pemkab-asahan.go.id/a/

Sudantoko, Djoko dan Hamdani, Muliawan. 2009. Dasar-Dasar Pengantar Ekonomi Pembangunan. PT. PP. Mardi Mulya. Jakarta.

Supriatna, Tjahya. 2000. Strategi Pembangunan dan Kemiskinan. P.T. Rineka Cipta. Jakarta.

World Bank, 2006. Era Baru Pengentasan Kemiskinan di Indonesia.Gradasi Aksara.Jakarta.

  1. No comments yet.
  1. No trackbacks yet.

Leave a comment